Skip to main content

[Belum ada judul]

#1
[Belum ada judul]
Written by: Dewi P

“Ga ada hadiah nih?”, Zizi nyeletuk sambil mengunyah timun yang dicomot nya dari piring Arul.

“Emang situ ultah lagi?”, tanya Arul dengan tawa mengejek dengan mulut penuh nasi.

“Situ..situ.. di Bogor, situ artinya danau”

“Tuh, Rul. Da-nauu. Ngarti kagak lu? Ihihi”, siapa lagi kalau bukan Apri ber-haha-hihi.

“KKP kita kan udah kelar. Masa ngga dirayain?”

“Ehem”, Arul menaikkan kerah kemeja.

“Iya..iya. Terima kasih yaaa udah bolehin tempat kerja lu buat tempat KKP”

“Terima kasih juga buat programmer kita, Putra. Design-expert kita: Adi”

“Lu ngapain dong?”

“Gue kan analisnya. Inget kata dosen kita: satu project itu musti kudu wajib, harus ada cewe-nya. Ga bisa engga. Peran gue justru paling krusial”

“Iya. Tukang kritik, tukang protes. Hah!”

“Lah kalo tim lu sendiri aja masih protes, apalagi user nanti. Bersyukur dong ada gue”

Dan semua mata teman-teman gantengnya menatap Zizi, menghembuskan nafas atau menghembuskan asap rokok, lalu membuang pandang, tertawa di belakang punggung.

“Kalian pada ngetawain gue ya?”, Zizi menyilangkan tangan, sebal.

“Zi, Rakutak mau ga?”, tanya Putra

“Rakutak?”

“Kemaren gue dari sana, tek-tok. Bandung.”

“Berarti ga perlu peralatan aneh-aneh dong. Mau…mau..”

“Kagak usah. Pendek kok. Ga nyampe 2000”

“Tapi jangan dadakan dong. Gue ajuin cuti dulu. Lu mah maen cabut aja. Kemaren lu pulang kuliah langsung nyusul gitu aja. Ya kalo gitu mah gue ga bisa”

“Ngapain cuti, sehari kelar”

“Ok. Fix. Lu ngobrol aja berdua. Di sini ngga ada orang laen”

“Iya, nih. Aku ngga ngerti”

“Putra ngajakin nanjak.”

“Nanjak?”

“Iya, muncak.” Putra mengepulkan asap rokoknya.
Zizi melotot, mengipaskan tangannya mengusir asap rokok sambil mengernyitkan hidung. Putra nyengir, mematikan rokok.

“Mendaki gunung? Eh, ikut dong”, mata Arul membulat.

Zizi memicingkan mata, mengangkat sebelah alis.

“Kenapa? Gue gini-gini kuat. Timbang jalan doang, keciiil. Tetangga gue ada yang punya alat-alatnya lengkap. Entar gue bawain. Tenang..”

“Temenku juga suka mendaki gitu, alatnya juga lengkap dia”

“Berarti jadi nih? Asik kita nanjak bareng”, Zizi nyengir kuda

“Tapi kan capek. Aku belum pernah naik gunung”

“Eh, Dul. Emang lu pikir gue pernah?”

“Apri diem aja”, Adi meledek.

“Tenang, Bray. Kawan gue kemaren ada yang lebih dari lu nyantai dia.”

“Wah, lu ngejek lu, Put. Maksudnya apa tuh ‘lebih’ dari Apri? Maksud lu dia kurang gede gitu? Wah, bray..lu diejek”

“Kompor meledug ngana!”

Apri tersenyum pasrah.

“Ehehe, becanda bray. Tenang, entar gue bawain kompor.” Arul merangkul bahu Apri.

“Justru lu yang paling mengkhawatirkan, Rul”, Zizi nyeletuk.
Dan teman-teman tertawa.

“Lah kok gue?”

--

“Itu, ya gunungnya?”

“Iya, yang kanan Puncak Dua, ke Puncak Satu nya nyeberang Sirathal Mustaqim”

“Astagfirullahaladziim, sembarangan lu”

“Emang iya. Itu jalurnya dijulukin Sirathal Mustaqim. Entar lu liat sendiri”

“Kok gue takut ya? Gue googling, ni gunung jarang peminatnya”

“Ya makanya kita ke sini, kan? Cari yang sepi.”

“Lu hafal jalurnya, kan?”

“Gue kan minggu lalu kemari. Lagian tenang aja, ada kawan-kawan gue.”
Zizi diam saja.

Sejak awal perjalanan, yang disebut Putra sebagai ‘kawan-kawan’-nya tak nampak bersahabat. Mereka bertiga – empat termasuk Putra – menuliskan grupnya terpisah pada buku registrasi pendakian. Kami menuliskan nama-nama anggota kelompok kami tanpa nama Putra. Zizi sudah mulai merasa kehilangan seorang teman di situ.

Tempat registrasi gunung Rakutak hanyalah sebuah rumah milik ‘kuncen’ sekaligus ‘ranger’ gunung yang biasa naik-turun untuk mengevakuasi atau sekedar memberi bantuan logistik bagi para pendaki.

“Semangat, Rul. Siapa tau lu ketemu cewek cantik entar di puncak.”

“Cewek dari mana? Yang ada ketemu kuntilanak iye”, jawab Arul ceplas-ceplos seperti biasa.


-bersambung-

Comments

Popular posts from this blog

Makna Berkhitbah

Al-Khitbah dengan dikasrah ‘kho”nya berarti pendahuluan “ikatan pernikahan” yang maknanya permintaan seorang laki-laki pada wanita untuk dinikahi. Dan hal ini pada umumnya ada pada laki-laki. Maka yang memulai disebut “khoothoban” (yang meminang) sedang yang lain disebut “makhthuuban” (yang dipinang). Meminang itu sunnah sebelum akad nikah, karena Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam meminang untuk dirinya dan untuk yang lain. Dan tujuan meminang yaitu : mengetahui pendapat yang dipinang, apakah ada setuju atau tidak. Untuk lebih jelasnya tentang khitbah dapat melihat ke sumbernya KLIK DISINI Khitbahku untuk kamu...... Klik show untuk melihat tqzj7jXAeFhiYHTMDp/iU0bR7ey2OiD6JMItC0yllJVsI7AJwWPy1lUSbQELsQSb0FFXv9EvJnnv iP8cHeKVbUmOAhnwkzd882VAk0WSPJdAIPbX59oRtRFlPCcynmJD33zr5EPY5EEFAywqYwL8ocoW 3CZVIZS9Z03e70owKzx8v0xlJ7BkNaTQqKx7GFMc94IFeirv1UAe8BtVG6kNal/mQRAnHOM+4A9k b8iOVBltYF4f5dDHB8SFyx/I5u9cAa27Nhw1k+lIEVkNOXk0+we/QaF6U9xEyc9bD84ymw6MhNUv IDG+qWvXqzwn...

contoh penggunaan radio button pada blue j

Berikut ini merupakan contoh kodingan penggunaan radio button pada bluej import javax.swing.*; import java.awt.event.ActionListener; import java.awt.event.ActionEvent; class Tugas1 extends JFrame{ // attribut JButton tombol1 = new JButton("OK"); JButton tombol2 = new JButton("Cancel"); JLabel label1 = new JLabel("nama"); JLabel label2 = new JLabel("jenis kelamin"); JLabel label3 = new JLabel("alamat"); JTextField teks1 = new JTextField(""); JTextField teks2 = new JTextField(""); JRadioButton cb1 = new JRadioButton("Laki-laki"); JRadioButton cb2 = new JRadioButton("Perempuan"); ButtonGroup group = new ButtonGroup(); String jk; //konstruktor public Tugas1(){ //frame seting——————————————————————— //memanggil konstruktor kelas induk (JFrame) super(); //seting besar frame 400 x 400 px this.setSize(500,500); //seting agar bisa ditutup this.setDefaultCloseOperation(EXIT_ON_CLOS...

Perjalanan ke Gunung Rakutak

Saat itu sore yang sangat menjenuhkan, saya mengajak bung Bek untuk pergi jalan-jalan, dan bung Bek menyetujuinya. awalnya kami berdua akan pergi menuju Gunung Salak (Bogor), akan tetapi saat bung Lee datang dia mengarahkan kami ke Gunung cikuray (Garut) dan saya berpikir perjalanan ke cikuray membutuhkan waktu yang lumayan lama dan saya berpikir kenapa kita tidak pergi saja ke gunung rakutak (Bandung). Dan setelah pencarian kesepakatan yang panjang, kami akhirnya bersepakat menuju ke Gunung Rakutak. Waktu menunjukan pukul 23.00WIB lalu kami bersiap-siap berangkat menuju Bandung, dan tepat kira-kira pukul 00.10WIB kami berangkat.   Dengan menggunakan motor kami bertiga berangkat menuju Bandung. Dengan berbekal gps dari android milik bung Bek dan informasi yang kami cari sebelum berangkat dari google.  Rute: Pondok Gede - Bogor -Bandung  Akhirnya pun kami sampai di kota Bandung lalu kami mencari arah tujuan kami yaitu Gunung Rakutak . Setelah perjalanan ...